22 April, 2008

Quo Vadis Jurusan IESP Unhalu


Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Secara struktural berada dibawah Fakultas Ekonomi Universitas Haluoleo Kendari, Ketua Jurusan kini dijabat oleh Gamsir,SE,MS, Sekretaris Jurusan dijabat Oleh Irmawati Tamburaka,SE,MP namun kini tengah menempuh Program Doktoral dan sebagai Pelaksana Sementara dijabat oleh Tajuddin,SE,MS, dalam rangka memperkuat pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi maka Jurusan Ilmu Ekonomi & Studi Pembangunan diperkuat dengan Program Studi yang diketuai oleh Rosnawintang,SE,M.Si. disamping itu Jurusan IESP Fakultas Ekonomi Universitas Haluoleo Juga memiliki Laboratorium Statistik yang di Ketuai oleh Dr.Supriyadi,SE,M.Si. Pada tahun 2007 Akreditasi Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi meningkat menjadi B+ setelah sebelumnya hanya Ter-Akreditasi C, hal ini tentu sangat menggembirakan.

Kini Jurusan IESP berhadapan dengan ligkungan Eksternal yang terus maju pesat, terutama pada ‘locus of science’ EKONOMI, tantangan ini akan menabrak eksistensi Jurusan IESP sebagai garda terdepan pengawal Ilmu Ekonomi baik Normatif maupun praxis di dataran empiris. Mau tidak mau kita harus menyesuaikan diri dengan perubahan ini atau akan ditinggal pergi oleh arus perubahan yang tidak mengenal ampun.

Melihat kenyataan tersebut maka penguatan kelembagaan menjadi penting artinya, penguatan kelembagaan ini akan menghadirkan tradisi positif dan mendorong inovasi yang merupakan kunci daya saing, penguatan institusional juga dirasa penting artinya dalam kerangka pencapaian Visi dari Jurusan IESP Fak.Ekonomi Universitas Haluoleo.

Kini Jurusan IESP Fakultas Ekonomi Universitas Haluoleo Kendari tengah menapaki jalan menembus Belantara Dunia yang kini hampir tanpa batas (borderless), belantara dunia ini menuntut kecepatan,akurasi,keterbukaan dan penghormatan terhadap nilai-nilai anutan baik lokal maupun universal, seperti juga Universitas Indonesia yang telah meletakkan hasrat pencapaian dengan ‘Noble Activity’ maka jurusan Ilmu Ekonomi harus meletakkan diri secara cermat dalam belantara ini, jika tidak maka hanya ada satu kata untuk kita adalah ANONIM.

16 April, 2008

Keuangan Pemerintah Daerah

Pasca otonomi daerah dan desentraliasi fiskal, pemerintah daerah memperoleh berkah, salah satunya adalah melonjaknya penerimaan dalam bentuk dana transfer yang berasal dari APBN kedalam APBD. Hal ini membuat perencanaan dan pengelolaan keuangan daerah menjadi topik krusial bagi pemerintah dan masyarakat daerah.

Krusial dikarenakan, pertama, dana besar yang digelontorkan pemerintah pusat kedalam sistim keuangan pemerintah daerah menuntut kesiapan supra & Infra struktur di daerah, terutama kemampuan kelembagaan dalam kerangka penjabaran lebih lanjut maksud-maksud dari dana-dana tersebut. kedua, dari banyak riset ternyata setelah 7 tahun pasca desentralisasi fiskal, kemandirian dari segi pembiayaan aktivitas pembangunan didaerah justru tidak ditopang oleh sumber Penerimaan Asli Daerah Sendiri (PADS) namun justru oleh transfer pemerintah pusat.

Yang membuat kita geleng-geleng kepala adalah perilaku aparat-fiskal daerah yang tidak memiliki urutan prioritas pelayanan publik (critical minimum effeort), serta belum cakapnya sumberdaya manusia di bidang keuangan daerah guna menunjang gugus tugas lainya didaerah. Hal mana sering mengakibatkan seringnya terjadi admnistration vault dikarenakan tidak seragamnya tafsir atas regulasi yang berkaitan dengan Keuangan Daerah, kita tentu masih ingat pada beberapa tahun lalu, dibeberapa Provinis yang Anggota legislatif-nya ramai-ramai diperiksa Kejaksaan.

Pemerintah daerah perlu lebih banyak lagi contoh sukses untuk menjadi referensi bagi ratusan pemerintah kota dan kabupaten, terutama pada aspek perencanaan dan implementasi anggaran menjadi program dan kegiatan.

Rendahnya kapasitas pemerintah daerah dalam upaya menggenjot penerimaannya juga dikarenakan sumber-sumber penerimaan potensial telah dikapling oleh pemerintah pusat semisal Pajak Pertambahan Nilai (Value Added Tax), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta beberapa pajak potensial lainnya. Besarnya transfer pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam skema Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) harus membuat pemerintah daerah lebih awas terhadap formula berikut variabel-variabel turunannya. Sebab formula inilah yang akan menentukkan besaran transfer pemerintah pusat kepada daerah.

Selain prioritas, pemerintah daerah juga harus memperhatikan daya dukung serta perubahan-perubahan fundamental dalam lingkungan hidup, sebab kini pertumbuhan output juga harus linear dengan kelangsungan alam sebagai tempat berteduh bagi manusia.

Pemerintah Daerah juga harus memiliki skenario untuk me-eradikasi tingkat kemiskinan secara terrencana. Kemiskinan memiliki aspek-aspek yang juga terus berkembang dan berbeda antar satu wilayah dengan wilayah yang lain. Hal mana juga sangat terkait erat dengan kemampuan pemerintah daerah untuk ikut menyediakan lapangan kerja bagi angkatan kerja yang terus tumbuh, hal ini berarti pemerintah daerah mesti merangsang investasi (investment), dan tidak hanya tergantung terhadap investasi tradisional berbasis sumber daya alam seperti tambang (minning), namun juga harus fokus terhadap kelahiran produk-produk baru yang disertai dengan kemampuan branded.

Masih harus terus diperjuangkan agar pemerintah pusat memikirkan bagi hasil pajak-pajak potensial yang dikelola pusat.

15 April, 2008

Ilmu Ekonomi Dipersimpangan Jalan



Banyak pihak kini yang memilih untuk menyangsikan kemampuan ilmu ekonomi dalam melakukan tugasnya dalam rangka mensejahterakan masyarakat. Kesangsian ini bukan tanpa sebab. Dikalangan ekonom sendiri terdapat kubu yang menaruh kecurigaan terhadap jalannya roda perekonomian semesta-raya yang tersus tumbuh dengan pengorbanan kehancuran yang dahsyat di pihak lingkungan hidup.

‘Zero Growth’ atau dugaan bahwa suatu saat perekonomian semesta-raya ini akan berhenti tumbuh dan menjadi stagnan bahkan mengalami kekurangan-kekurangan terutama ‘basic needs’ kini seolah menemukan momentumnya. Dilain pihak, ekonom-ekonom mainstream justru berasyik-masyuk dengan dirinya sendiri, mengumpulkan data-data deret, menduga-duga apa yang akan diputuskan pasar esok hari, mengestimasi siapa lagi yang akan nganggur esok pagi, dan memberi saran kepada para pemburu rente untuk membeli dinar-irak atau dollar-timur-timur.

Ekonom-ekonom mainstream ini berkumpul berdasarkan kesukaan mereka terhadap metodologi riset tertentu, bahkan ada juga yang berkumpul berdasarkan kota tempat lahirnya, tetapi juga ada yang bersungguh-sungguh memeras keringat dan berburu metodologi dengan langsung terlibat dalam realitas sosial.

Kini ilmu ekonomiberhadapan langsung dengan realitas sosial yang jika tidak dipecahkan maka akan berdampak langsung kepada posisi ilmu ekonomi sebagai ranah pengetahuan resmi dalam khasanah ilmu pengetahuan umat manusia.

Pendidikan ekonomi harus melek terhadap aspek historik perkembangan umat manusia, sebagaimana Smith tahun 1776 yang melakukan kembara sophisticated, yang berujung pada penemuan tonggak-tonggak kelahiran ilmu ekonomi modern. Pentingnya aspek historis- ini seolah mengingatkan kita bahwa data, statistik, variabel-variabel, faktor, koefisien, asumsi, hingga dugaan-dugaan dan fenomena tentu tidak berada dalam ruang hampa yang bebas pengaruh (Normless).

Kini perekonomian semesta raya tengah didorong oleh sektor yang justru tidak seharusnya berperan dominan dalam perekonomian, sektor itu adalah sektor Governance. Kini dunia mengahadapi kesulitan-kesulitanya disektor ekonomi, antara lain adalah kerasnya tekanan praktek perekonomian terhadap daya dukung dunia dalam menyanggah kehidupan umat manusia, serta mandulnya cara-cara berekonomi secara bijaksana.

Ditengah itu semua Negara-negara belum sejahtera terus memburu brevet ‘sejahtera’ yang akan disematkan oleh Negara-negara maju kepada mereka. Lalu apakah kesejahteraan itu terletak pada brevet tersebut ? atau apakah kesejahteraan akan berhenti dituju jika sebagian besar manusia telah baik kualitas hidupnya atau akan terus dituju hingga dunia berakhir ?

Dibutuhkan lompatan-lompatan kecil untuk keluar dari tempurung kita. Sebab jika tidak horizon kita hanya akan seluas ½ diameter tempurung tersebut. Seperti yang dilakukan oleh Gunar Myrdal, atau yang palin terkahir oleh Amartya Sen pun dapat kita berkaca kepada Muhammad Yunus,P.Hd. seorang Dekan dari Fakultas Ekonomi Universitas Chittagong Bangladesh yang sukses dengan Grameen Bank-nya. Semuanya ada ditangan kita para pekerja di ranah ekonomi.

14 April, 2008

Jurusan Kita ?

Sebagai bagian dari Academic Service Provider, jurusan merupakan garis terdepan dalam pengejawantahan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni, Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Ditingkat jurusan banyak gagasan diterjemahkan kedalam kebijakan, program dan kerja-kerja praktis.

Jurusan Ilmu Ekonomi & Studi Pembangunan adalah penyedia jasa pelayanan Akademik di bidang Ilmu Ekonomi, secara struktural berada dibawah Fakultas Ekonomi. Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Haluoleo.

Sebagai bagian dari sistim pelayanan akademik jurusan IESP terus melakukan pembenahan dalam rangka lebih memperbaki pelayanan dan terus bergerak menuju organisasi yang profesional, mandiri dan terbuka. Kesemuanya dalam upaya untuk menmbangun iklim akademik yang kompetitif dan kondusif.

Dalam tahap awal Jurusan IESP tengah mengembangkan Laboratorium untuk mendukung aktivistas penelitian, pengajaran dan pengabdian kepada masyarakat, Laboratorium Ilmu Ekonomi.

Selain hal tersebut Jurusan IESP Fak.Ekonomi Unhalu juga tengah merintis pengembangan Sistim Informasi Akademik berbasis Teknologi Informasi. Sistim ini akan lebih memperpendek rantai administrasi serta lebih efesien. Sistim Informasi Akademik ini menyangkut beberapa aspek penting dalam admnistrasi akademik Jurusan.

Dalam beberapa waktu kedepan juga Jurusan kita akan menerbitkan Majalah Ilmiah dalam upaya mempblikasikan hasil-hasil penelitian, gagasan serta beberapa percobaan-percobaan. Diharapkan majalah ini dapat menjawab kehausan masyarakat ilmu ekonomi di Sulawesi Tenggara akan hadirnya media komunikasi ilmiah

12 April, 2008

Akreditasi Jurusan Kita

Akreditasi dan Jurusan Kita disoal oleh banyak pihak termasuk oleh masyarakat luas

Fokus Kerja Jurusan Kita

Sebagai Academic Service Provider maka jurusan bertanggung jawab atas tugas-tugas dalam penjabaran Tri Darma Perguruan Tinggi. Untuk Itulah diperlukan kerja sama yang erat antar seluruh unsur pendukung jurusan dalam rangka mencapai Visi Bersama